Kota Kreatif Dunia Unesco, Kota Pekalongan Cari Formula Pertahankan Branding

- Rabu, 30 November 2022 | 18:29 WIB
Peserta Nusantara Creative City Forum (NCCF) Tahun 2022 melakukan foto bersama, Rabu 30 November 2022. (Dok)
Peserta Nusantara Creative City Forum (NCCF) Tahun 2022 melakukan foto bersama, Rabu 30 November 2022. (Dok)

PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM -- Sewindu sudah Kota Pekalongan menyandang predikat sebagai Kota Kreatif Dunia. Branding itu disematkan oleh lembaga jaringan Kota Kreatif Unesco atau Unesco Creative Cities Network (UCCN) sejak tahun 2014.

"Kita sudah 8 tahun sejak 2014 mendapatkan predikat ini atau masuk dalam jejaring kota kreatif atau UCCN. Di mana langkah menjadi kota kreatif dunia sudah kita lakukan. Sekarang upaya langkah kita untuk mempertahankannya,” kata Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih pada Nusantara Creative City Forum (NCCF) Tahun 2022 di Hotel Horison Pekalongan, Rabu 30 November 2022.
 
Dijelaskannya, Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif harus memiliki dampak positif untuk kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. Butuh komitmen yang harus dilakukan Pemkot Pekalongan dalam mengembangkan Kota.

Baca Juga: Rekomendasi Usulan UMK 2023 di Batang Harus Voting, Usulan Apindo Kalah, Ini Besaran Kenaikannya
 
"Kota Pekalongan sebagai craft folk art UCCN ini memiliki potensi kriya tradisi lain yang belum dikembangkan. Maka harus ada kolaborasi untuk mengembangkan potensi dengan para pelaku kriya," jelasnya.

Tidak hanya itu, kata Ning, potensi dari sisi jendela budaya maupun ekonomi harus ada pengembangan. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Di Kota Pekalongan ada Museum Batik, industri batik yang menjadi penopang ekonomi rakyat harus terus di kembangkan dengan inovasi dan kreativitas warga,” katanya.

Baca Juga: Seribu Sembako TPID Batang dan BI Tegal Harga Cuma Rp55 Ribu, 2 Jam Ludes Diborong Emak-emak
 
Ia pun berharap, meskipun penggunaan batik di lembaga pendidikan mapun instansi sudah diwajibkan. Harapannya sarung batik juga menjadi budaya di kehidupan masyarakat.
 
“Ada lembaga pendidikan tingkat perguruan tinggi yang menyediakan prodi batik, dan ada Pekan Batik Nusantara. Hal inilah yang harus dipertahankan dan dikembangkan lagi, agar industri batik yang menjadi penopang ekonomi rakyat terus menggeliat,” tukas Ning.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pentingnya Ganti Oli Motor Secara Teratur

Jumat, 17 Maret 2023 | 20:17 WIB
X