BI Tegal Klaim Bazar Murah Komoditas Pangan Turunkan Laju Inflasi di Eks Karsidenan Pekalongan

- Kamis, 10 November 2022 | 14:53 WIB
Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid,  Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Sarwo Edi dan Kepala Perwakilan BI Tegal, Taufik Amrozi tinjau bazar murah Hari Pangan Sedunia di Pendopo lama Kota Pekaalongan, Kamis (10/11/2022). (MUSLIHUN/AYOBATANG)
Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid,  Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Sarwo Edi dan Kepala Perwakilan BI Tegal, Taufik Amrozi tinjau bazar murah Hari Pangan Sedunia di Pendopo lama Kota Pekaalongan, Kamis (10/11/2022). (MUSLIHUN/AYOBATANG)

PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM- Kepala Perwakilan BI Tegal, Taufik Amrozi menyebutkan, kerja keras bersama sejumlah pihak seperti NFA, Bulog, Tim pengendali inflasi daerah (TPID) yang gencar menggelar operasi pasar telah memyebabkan laju inflasi mengalami penurunan.
 
“Kerja keras itu dapat menurunkan laju inflasi menjadi 6,63 persen dari bulan September sebesar 7,18 persen melalui upaya deflasi,”ungkapnya saat monitoring bazar pangan murah di Pendopo lama Kota Pekalongan, Kamis 10 November 2022.
 
Taufik Amrozi menyatakan bahwa untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru, BI, NFA daan TPID akan terus melakukan operasi pasar dan bazar pangan murah. Hal itu dilakukan untuk mengemdalikan laju inflasi.
 
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Sarwo Edi mengatakan, bazar pangan murah ini dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) 2022.
 
Dalam pelaksanaanya, NFA berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI), Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Pemerintah Provinsi dan mitra produsen pangan menggelar, serta  melibatkan para petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di eks Karesidenan Pekalongan.
 
“Selain untuk memperingati Hari Pangan Sedunia kita  juga memberikan sosialisasi ketahanan pangan melalui deversifikasi pangan dengan memvariasikan makanan pokok selain nasi,” katanya.
 
Dijelaskanya, kegiatan yang berkolaborasi dengan UMKM dan mitra produsen pangan. NFA berkepentingan untuk menjamin ketersediaan pangan, keterjangkauan harga pangan dan menjaga kestabilan pangan.
 
“NFA sudah mendorong pelaku usaha untuk mengolah dan mengembangan 71  bahan pangan berkarbohidrat sebagai produk pangan pengganti nasi,” katanya.
 
Sarwo Edi mengungkapkan potensi pangan di indonesia sangat besar, namun belum diolah secara maksimal.
 
“ Ada 10 juta hektar pekarangan di rumah tangga indonesia masih belum dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan. Dan ada 19 juta lahan gambut atau rawa juga belum didorong untuk menjadi lahan produktif pertanian. Hal itu sebagai pengganti 100 ribu hektar sawah yang tiap tahun memyusut atau menghilang,” jelasnya.

Editor: Akbar Hari Mukti

Tags

Terkini

Pentingnya Ganti Oli Motor Secara Teratur

Jumat, 17 Maret 2023 | 20:17 WIB
X