Penurunan Tanah Kota Pekalongan 1,5 Meter, Pemkot Bangun Tanggul Rp2,5 Triliun

- Senin, 13 Juni 2022 | 11:30 WIB
Banjir rob akibat penurunan tanah terjadi di Kelurahan Tirto Kota Pekalongan yang terjadi Bulan Mei 2022.  (Muslihun/Kontributor Batang)
Banjir rob akibat penurunan tanah terjadi di Kelurahan Tirto Kota Pekalongan yang terjadi Bulan Mei 2022. (Muslihun/Kontributor Batang)

PEKALONGAN, AYOBATANG.COM -- Perubahan iklim menyebabkan banyak masalah lingkungan. Hal itu pun terjadi di Kota Pekalongan yang secara spesifik terjadi penurunan tanah.

Berdasarkan data, sejak 2005 hingga 2022 atau selama 17 tahun ini, penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut menjadi 1,5 meter lebih. 

Febomena penurunan tanah itu disampaikan langsung Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin usai menghadiri malam penganugrahan lomba pidato, poter, video pendek, foto perubahan iklim yang berlangsung di Hotel Santika Pekalongan, Minggu 12 Juni 2022 malam. 

"Jadi kalau setahun penurunan tanah 3 centimeter. Maka setahun perbedaan muka tanah dan laut itu berubah sekitar 10 centimeter. Kalau 15 tahun 1,5 meter," ungkap Salahudi. 

Ia pun menyebutkan bahwa penahan gelombang setinggi 2,5 meter  yang telah dibangun oleh pemerintah saat ini sudah dilewati ombak. 

"Saya kira harus ada upaya selain kegiatan akademis, rekayasa teknologi dan penanam mangrove. Tapi juga harus disertai doa," katanya. 

 Salahudin juga mengatakan harus ada perubahan perilaku masyarakat yang tidak mengundang bencana. 

Adapun upaya meminimalisir banjir rob, Pemkot Pekalongan dibantu pemerintah pusat dengan membangun tanggul dengan nilai anggaranya mencapai Rp1,2 triliun. 

"Kita juga lagi mengajukan bantuan anggaran lagi sekitar Rp1,3 triliun untuk menyelesaikan tanggul. Totalnya anggaranya ada sekitar Rp 2,5 triliun," katanya. 

Dari total anggaran itu untuk mebuat tanggul diantaranya,  Sungai Kalibanger, Kaliloji, Sungai Meduri dan Bremi itu hampir sekitar 10 kilometer lelih. 

Untuk upaya lain, lanjuta dia, Pemkot Pekalongan menggandeng dari berbagai stakeholder untuk memperbanyak penanaman mangrove disekitar pesisir pantai. 

"Kita juga secara intens melakukan edukasi kepada masyarakat untuk ikut berperan serta. Karena kemampuan keuangan kita sudah susah. Rp 2,5 triliun kalau uang APBD itu harus dikumpulkan selama 10 tahun dan anggaran itu harus menutup layanan mayarakat," tukasnya. 

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Terkini

X