Deteksi Dini Kekurangan Energi Kronis Ibu Hamil, Rumah Gizi Dimaksimalkan

- Rabu, 17 November 2021 | 22:35 WIB
Ibu-ibu hamil Desa Rejosari, Kecamatan Karangtengah, Demak antusias ikuti edukasi Kekurangan Energi Kronis (KEK) Rumah Gizi Ibu Hamil yang diadakan puskesmas di balai desa setempat.  (dok)
Ibu-ibu hamil Desa Rejosari, Kecamatan Karangtengah, Demak antusias ikuti edukasi Kekurangan Energi Kronis (KEK) Rumah Gizi Ibu Hamil yang diadakan puskesmas di balai desa setempat. (dok)

DEMAK, AYOBATANG.COM -- Puskesmas Karangtengah Demak maksimalkan Rumah Gizi dengan kegiatan deteksi dini Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu-ibu hamil Desa Rejosari.

"Teknis Rumah Gizi meliputi 10 T, timbang dan tinggi badan, tensi, status gizi, pemeriksaan tinggi fundus ulteri (TFU), denyut jantung janin (DJJ), tablet fe, tes lab, tata laksana kasus dan temu wicara," terang bidan desa setempat, Siti Khamdanah saat ditemui sela-sela kegiatan Rumah Gizi, di Balai Desa Rejosari, Rabu 17 November 2021.

Menurutnya, kegiatan Rumah Gizi yang dihadiri belasan bumil itu Desa Rejosari itu untuk mendeteksi ibu hamil resiko tinggi (resti).

"Anemia, KEK, TFU lebih dari 35 sentimeter, jarak kehamilan kurang dari dua tahun, dan lain-lain," ujarnya.

Baca Juga: PREVIEW Persikabo 1973 vs PSIS Semarang: Laskar Padjajaran Berambisi Menang di Laga Pertama Seri 3

Senada dengan Siti, Promotor Puskesmas Karang Tengah Anik Yuliyanti menambahkan, bumil juga diberikan edukasi dan wawasan agar berperan aktif memberdayakan dirinya dalam memenuhi gizi.

"Kemudian memberikan edukasi dan wawasan kepada Ibu hamil resti  agar berperan aktif memberdayakan dirinya sendiri dalam memenuhi asupan gizi selama masa kehamilan," katanya.

Sementara itu, materi pemberian edukasi KEK disampaikan oleh Ahli Gizi Puskesmas Karangtengah, Joko Wistoto SST yang didapuk jadi narasumber.

Joko dalam paparan materinya menerangkan, kurang energi kronik merupakan istilah lain dari Kurang Energi Protein (KEP) yang diperuntukkan untuk wanita yang lemah dan kurus akibat kurang energi kronis.

"KEK merupakan keadaan di mana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun, mengakibatkan gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada wanita usia subur dan bumil. KEK ditandai dengan lila kurang dari 23.5 cm," jelasnya.

Baca Juga: 17 November Hari Pelajar Internasional, Yuk Simak Sejarah dan Tipe-tipe Pelajar Berdasarkan Generasi yang Ada

Disebutkan, data Riskesdas 2010 prelevansi KEK pada bumil di Indonesia sebesar 31.3 %. Sedangkan pada tahun 2013 prevalensi KEK pada bumil Indonesia sebesar 38.5 %.

Faktor resiko, lanjut Joko, meliputi faktor sosial ekonomi seperti pendidikan, pendapatan, dan pola konsumsi.

"Faktor biologi meliputi, jarak kehamilan, paritas dan usia," ujarnya.

Halaman:

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X