BATANG KOTA, AYOBATANG.COM- Tidak sedikit rumah sakit yang kewalahan karena membludaknya pasien. Tidak hanya ketersediaan tempat tidur atau bad occupancy rate (BOR) yang kehabisan, tapi juga oksigen.
Namun, hal itu tidak terjadi di RSUD Kalisari Batang. Seperti yang disampikan oleh Kepala Bidang Perawatan, Samuri saat di temui AyoBatang.com, Jumat 30 Juli 2021.
"Untuk isi ulang oksigen selama ini masih tercukupi. Bahkan RSUD Kalisari bisa dibilang tidak pernah kehabisan," kata Samuri.
Ia pun menjelaskan, tercukupinya oksigen tidak lepas dari peran Bupati Batang Wihaji, Kapolres AKBP Edwin Louis Sengka dan Dandim 0736 Batang Letkol Arh Yan Eka Putra.
"Kami RSUD Kalisari selalu berkoordinasi intens dengan Bupati Wihaji dan Forkopimda selaku satgas Covid-19, ketika ada kesulitan atau menipisnya ketersediaan oksigen," ungkapnya.
Setelah melapor dengan Satgas Covid-19, lanjut dia, Bupati bersama Forkopimda langsung ada tindakan untuk mencari solusi dan menurunkan staf dan jajaranya untuk mencarikan oksigen.
"Mereka tidak hanya perintah saja tapi langsung turun kelapangan seperti mengecek oksigen di PT Samator Gas Desa Terban Kecamatan Warungasem Batang," jelas Samuri.
Tidak hanya itu, ketika mengalami kehabisan kesulitan mendapatkan oksigen Bupati dan Kapolres juga melangkah untuk koordinasi melalui telepon sampai ke luar.
"Setelah ada koordinasi yang baik antar Pimpinan, akhirnya kita dapat isi ulang oksigen hingga 60 tabung di kota Tegal dan Semarang," jelasnya.
Dijelaskanya, oksigen untuk pasien Covid-19 sangat dibutuhkan sekali, karena pasien dengan saturasi dibawah 90 persen harus mendapatkan oksigen. Hal ini sebagai langkah antisipasi dan mencegah kondisi memburuk.
"Tapi yang sering terjadi pasien datang ke RSUD Kalisari datang dalam kondisi buruk. Rata - rata saturai oksigennya dibawah 50 persen," katanya.
Samuri juga menambahkan, untuk saat ini RSUD Kalisari Batang menyediakan 93 tempat tidur dan sebagai.langkah anisipasi apabila terjadi lonjakan kasus disiapkan lagi 16 bad.
"Sampai hari Kamis 29 Juli kemarin, pasien Covid-19 dari 93 tempat tidur terisi 33 pasien. IGD yang bisanya antri kemarin hanya satu pasien. Alhamdulilah ada penurunan berkat PPKM darurat," jelasnya.
Ia juga menegaskan, sesuai perintah Bupati Wihaji RSUD tidak boleh menolak pasien Covid-19, sehingga dalam seminggu kemaraian tempat tidur penuh terisi pasien. Bahkan sampai pasien di IDG antri 16 orang.