5 Napi Lapas Batang Tunjukan Skill Main Musik di Obyek Wisata Safari Beach Jateng

- Minggu, 11 Desember 2022 | 15:39 WIB
Group Band Lapangkustik tunjukan kemampuanya bermain musik di obyek wisata Safari Beach Jateng. (Muslihun/Kontributor Batang)
Group Band Lapangkustik tunjukan kemampuanya bermain musik di obyek wisata Safari Beach Jateng. (Muslihun/Kontributor Batang)

BATANG, AYOBATANG.COM -- Sabtu 10 Desember 2022 sore itu, mungkin menjadi salah satu momen hari terindah bagi lima orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Permasyarakatan atau Lapas Kelas II Batang.
 
Pasalnya, hari itu, mereka bisa menghirup udara segar obyek wisata Safari Beach Jateng, setelah sekian tahun hanya bisa melihat kokohnya jeruji besi dan tembok Rowobelang.
 
Kelima narapidana itu diizinkan Kepala Lapas untuk tebar pesona dan menghibur pengunjung destinasi wisata nomor wahid di Kabupaten Batang.
 
Napi itu tergabung dalam grup band yang bernama, Lapangkustik (Lapas Batang Akustik) yang membawakan lima lagu lebih. Lima personil itu, memilki  kasus berbeda beda, ada yang kasus narkoba, pencurian dan lainnya.
 
“Personelnya group band ada lima yakni Danang dari Batang, Wiji dari Purwokerto, Umam dari Pekalongan, Ilham dari Batang dan Imbal dari Weleri,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Batang, Rindra Wardhana, saat ditemui di kantornya, Minggu 11 Desember 2022.
 
Dijelaskannya, kegiatan bermain musik ini untuk membangkitkan semangat para WBP, bahwa keberadaan mereka masih menjadi pusat perhatian publik, dengan potensi yang dimiliki.
 
“Lapas kita membina WBP menyesuaikan bakat dan potensi yang dimiliki. Tak hanya di bidang olahraga, tapi juga musik. Setelah menjalni latohan musik kita berikan kesempatan lima WBP berpotensi menyanyikan tembang-tembang kekinian. Selain menyalurkan bakatnya di hadapan pengunjung destinasi wisata Safari Beach Jateng,” jelasa Rindra Wardhana.
 
Ia juga menceritakan, Awal mula terbentuknya grup musik ini, sebelumnya para WBP mengikuti asesmen. Hasilnya, kelima WBP tersebut ternyata berbakat dalam dunia musik.
 
“Kami kumpulkan jadi satu dan mereka diberi kesempatan berlatih selama dua pekan, sebelum tampil perdana di Safari Beach Jateng,” terangnya.
 
Dipilihnya destinasi wisata sebagai ajang berekspresi, karena banyak pengunjung di ruang publik. Harapannya setelah pengunjung melihat langsung penampilan mereka, bisa memberi tanggapan yang beragam.
 
“Misalnya, vokal mereka sudah kompak, selaras dengan nadanya dan memang layak tampil di hadapan publik,” jelasnya.
 
Rindra menyebutkan, untuk menjadi personel dari Lapangkustik harus berkelakuan baik, telah melewati setengah dari masa pidananya.
 
“Faktor keamanan tetap yang utama. Sebelum kami mengeluarkan mereka untuk tampil, diawali asesmen hingga sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) dengan mengundang kejaksaan, kepolisian, pengadilan serta Disparpora yang mengampu destinasi wisata di Batang,” ungkapnya.
 
Salah satu personel Lapangkustik, Danang WBP asal Batang mengatakan, kelima personel sebelumnya tidak saling mengenal. Namun karena memiliki hobi yang sama, akhirnya bisa bergabung dalam grup musik Lapangkustik.
 
Dengan diizinkannya tampil di hadapan pengunjung destinasi wisata, sudah merupakan apresiasi luar biasa.

“Ya walaupun kami dibilang tampil bagus, ya tetap saja kami ingin bebas dan pulang ke tengah keluarga,” ujar dia yang kurang enam bulan bebas.
 

 

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Terkini

X