4.000 Guru Iuran Tiap Bulan, PGRI Batang Akhirnya Miliki Gedung Termegah

- Kamis, 1 Desember 2022 | 16:17 WIB
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Ketua Umum PB PGRI, Unifah, Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi, Ketua PGRI Batang Arief Rohman menandatangani prasasti Gedung Guru PGRI Batang, Kamis (1/12/2022). (Muslihun/Kontributor Batang)
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Ketua Umum PB PGRI, Unifah, Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi, Ketua PGRI Batang Arief Rohman menandatangani prasasti Gedung Guru PGRI Batang, Kamis (1/12/2022). (Muslihun/Kontributor Batang)


 
BATANG, AYOBATANG.COM -- Dari hasil iuran guru tiap bulan selama tujuh tahun, akhirnya Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Batang berdiri dan menjadi salah satu yang termegah di Indonesia.
 
Hal itu diungkapakan oleh Ketua Umum PB PGRI, Unifah, usai menghadiri peresmian Gedung Guru PGRI Kabupaten Batang, Kamis 1 Desember 2022.
 
"Kalau tingkat kabupaten ya menjadi yang termegah, tapi kalau tingkat provinsi lain lagi ya. Yang perlu dihormati adalah spirit mereka untuk membangun secara mandiri," jelasnya.

Baca Juga: PKL Pasar Sore Kaliwungu Segera Tempat Shelter di Eks Kawedanan Kaliwungu
 
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki usai meresmikan gedung guru tersebut juga mengapresiasi semangat para guru dalam membangun Gedung PGRI.
 
Ia pun menyatakan gedung tersebut akan membawa manfaat untuk masyarakat. Sebab, penggunaan Gedung PGRI Batang tidak hanya untuk para guru.
 
“Masyarakat umum pun bisa menggunakan Gedung PGRI. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak pihak,” jelas Lani Dwi Rejeki.
 
Ketua PGRI Batang, Arief Rohman menjelaskan, gedung guru merupakan hasil jerih payah dari sekitar 4.000 guru yang telah mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Baca Juga: Emak-emak Tutup Paksa Tambang Ilegal di Batang, Geram Lingkungan Jadi Rusak Gegara Galian C
 
“Gedung ini memang sudah diresmikan, namun belum selesai seratus persen, karena masih membutuhkan funiture dan perlengkapan lainnya. Total pembangunan sesuai rencana akan menghabiskan Rp9 miliar. Ini sudah menghabiskan dana Rp7,5 miliar,” jelasnya.

Arif menambahkan, proses pengumpulan dana dimulai pada 2015. Untuk pembangunan dimulai pada 2019 dan saat ini hampir selesai.***

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X