Gugah Kaum Hawa dalam Pengawasan Pemilu 2024, Bawaslu Batang Hadirkan Komika Sekaligus Aktivis Perempuan

- Minggu, 20 November 2022 | 18:32 WIB
Sakdiyah Ma'ruf, komika nasional yang digandeng Bawaslu Batang saat menyampaikan arahan untuk meningkatkan partisipasi perempuan.  (Muslihun kontributor Batang)
Sakdiyah Ma'ruf, komika nasional yang digandeng Bawaslu Batang saat menyampaikan arahan untuk meningkatkan partisipasi perempuan. (Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOBATANG.COM -- Bawaslu Batang menggandeng seorang komika perempuan untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam pengawasan Pemilu di 2024.
 
Komika ternama asal Kota Pekalongan itu bernama Sakdiyah Ma'ruf. Seorang stand-up comedy yang pernah mengikuti kejuaraan SUCI 1 di salah satu televisi swasta.
 
Ketua Bawaslu Kabupaten Batang Mahbrur mengatakan kehadiran Komika dan aktivis kesetaraan gender agar menggugah kaum hawa dalam keterlibatan perempuan dalam Pemilu.

Baca Juga: Bapelitbang Batang: Tak Ada Data Tak Ada Rencana Pembangunan Daerah
 
Karena tidak dipungkiri keterlibatan perempuan dianggap masih kurang. Oleh karenanya, Bawaslu Kabupaten Batang berinisiatif mendorong kaum perempuan dalam pesta demokrasi lima tahunan ke depan untuk ikut melakukam pengawasan.
 
“Sakdiyah Ma'ruf ini merupakan tokoh perempuan yang berpengaruh. Jadi ini sebagai motivasi kepada masyarakat bawah keterlibatan perempuan itu tidak hanya sebagai objek saja. Perempuan bisa jadi bagian dari pengawas partisipatif," ujar Mahbrur, saat melakukan sosialisasi, Minggu, 20 November 2022.
 
Ia juga menjelaskan, bahwa porsi 30 persen pengawas pemilu perempuan di Kabuppaten Batang tidak terpenuhi. Hanya 27 persen kuota terpenuhi, dari 45 Panwascam hanya ada 12 orang perempuan.

Baca Juga: 4 Tahun Terima 5 Berkas Kasus Tambang Golongan C Ilegal, Kejari Batang Tanya Siapa Aparat yang Tidak Tegas
 
“Meskipun kuota perempuan belum terpenuh, tapi sudah ada peningkatan pesat dari Pemilu 2019 lalu yang hanya ada 3 orang,” jelasnya.
 
Sementara itu, Anik Solihatun dari Bawaslu Provinsi Jawa Tengah menegaskan bahwa pihaknya sangat konsen dan komitmen untuk isu kesetaraan gender dan Pemilu.
 
"Ini sebagai bentuk komitmen Bawaslu untuk menghadirkan Pemilu yang inklusif. Semua pihak harus diberi ruang agar Pemilu kita sama-sama berfungsi. Antara perempuan, masyarakat adat, sahabat disabilitas, minoritas semua kita beri ruang," timpalnya.
 
Wanita yang akrab disapa Diyah itu menjelaskan jika masalah keterlibatan perempuan dalam Pemilu bukan soal kepercayaan diri. Melainkan titik start memulainya berbeda. Hal tersebut membuat perempuan terlihat tertinggal langkahnya.

Baca Juga: Raperda Tentang Pajak dan Retribusi daerah, Begini Kata Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki
 
"Di masyarakat kita lebih mudah suami untuk berkarir karena tidak ada beban ganda untuk mengurus rumah tangga, anak dan sebagainya," terangnya.
 
Selain itu, perempuan juga rentan terhadap kekerasan, baik verbal dan non verbal. Sehingga membatasi perempuan untuk merealisasikan kemampuannya sepenuhnya.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X