Jaga Ekosistem Laut, PT BPI dan Undip Tanam Terumbu Karang Buatan dari Limbah Batubara

- Rabu, 19 Oktober 2022 | 18:11 WIB
Penjabat Bupati Batang bersama Dekan Fakultas Perikanaan Undip dan jajaran direksi PT BPI melihat modul APR dan AFA dari limbah batubara.  (Muslihun kontributor Batang)
Penjabat Bupati Batang bersama Dekan Fakultas Perikanaan Undip dan jajaran direksi PT BPI melihat modul APR dan AFA dari limbah batubara. (Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOBATANG.COM - Ratusan terumbu karang buatan berbentuk piramida Artificial Patch Reef (APR) dan Artificial Fish Apartmen (AFA) berbahan beton FABA (Bottom Ash) batubara ditanam di perairan laut Batang.

Terumbu karang tersebut merupakan hasil dari penelitian Fakultas Perikanan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bekerjasma PT BPI selaku konsorsium pembangunan PLTU 2x1.000 MW Batang.

Peresmian pemasang secara simbolis dilakukan oleh Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki bersama Dekan Perikanan Undip dan jajaran direksi PT BPI di Pelabuhan Ikan Kelurahan Karangsem Utara Batang, Rabu 19 Oktober 2022.

Baca Juga: Pemkab Batang Raih Penghargaan JDIH Award 2022 Kemenkumham
 
“Ini teknologi baru pemanfaatan limbah batu bara yang sudah kategori non B3. Artinya sudah tidak berbahaya yang oleh Undip dan BPI dimanfaatkan untuk terumbu karang,” kata Pj Lani Dwi Rejeki.
 
Terumbu karang buatan itu akan ditenggelamkan di luat sebagai upaya untuk menjaga ekosistem laut.
 
Limbah batu bara atau FABA non B3, tidak hanya untuk pembuatan terumbu karang saja. Tapi juga sudah bisa dimanfaatkan sebagai batako dan paving block.
 
Dekan Fakultas Pertanian Undip, Prof DR Ir Tri Winarni mengatakan FABA yang dijadikan ATR dan AFA sudah melalui penelitian dan dinyatakan bahwa limbah tersebut tergolong non B3.

Baca Juga: Meskipun Masuk Data BKN, Nasib 4.791 Tenaga Kegiatan OPD Pemkab Batang Tidak Jelas
 
“Berawal dari situlah kita mulai  mencoba memanfaatkan semaksimal mungkin untuka hal-hal lain,” katanya.
 
Dijelaskannya, dengan rasio yang berbeda FABA bisa menggantikan semen yang sekarang harganya mahal. Maka pemanfaatan limbah ini bisa menjadi sesuatu potensi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
 
Sementara itu, Ketua Tim Penelitian dan Ahli Terumbu Karang Undip Semarang Munasik menjelasakan, terumbu karang diwilayah perairan laut pantura khususnya Batang kerusakan sudah sangat masif dan sudah terbikang hampir langka.
 
Hal itu disebabkan salah saatunya adanya sedimen dan pengenceran air laut.

Baca Juga: Kompetisi Liga 3 Jawa Tengah Tak Berjalan, Persibat Tanggung Kerugian Rp300 juta
 
“Melalui program matching fun 2022 ini, kita ingin menghidupkan kembali habitat terumbu karang dengan pemanfaatan limbah batubara. Meskipun jauh, karena kita menemukan dikarang sebapang ada gugusan terumbu yang rusak karena aktifitas penangkapan ikan dan sebagainya,” katanya.
 
Pemasangan terumbu karang buatan berbentuk piramida Artificial Patch Reef (APR) dan Artificial Fish Apartmen (AFA) sudah dimulai tahun 2020.

Pemasangnya APR dan AFA berada di dua lokasi yakni di karang sebapang dan di sekitar Karangmaheso.

“Hasilnya bisa kita lihat di dua tahun ini dalam kondisi bagus. Sehingga kita tambah lagi dengan APR dan AFA di karang sibapang tahun ini sebanyak empat set,” ungkapnya.

Baca Juga: Rekomendasi Aksesoris Menarik untuk iPhone 11
 
APR dan AFA , Kata Munasik, merupakan straregi untuk meningkatkan biodiversitas dan peningkatan koloni jumlah karang. Dan untuk meningkatkan sumber daya ikan di pantai.
 
“Dalam kurun waktu satu tahun hasilnya bisa sangat signifika. Dan kita mmasih butuh banyak modul APR dan AFA, ini baru sebatas memotivasi masyarakat dan stakeholder untuk mempumyai kesadaran merestorasi ekosiatem pesisir kita,” tukasnya.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X