Lokasi Islamic Center, Wihaji: Hasil Kesepakatan Ormas Islam dan Ulama

- Jumat, 19 Maret 2021 | 17:52 WIB
Eks-Pangkalan Truk Banyuputih diratakan oleh petugas untuk lokasi gedung Islamic Center. (Muslihun/kontributor Batang)
Eks-Pangkalan Truk Banyuputih diratakan oleh petugas untuk lokasi gedung Islamic Center. (Muslihun/kontributor Batang)

BATANG KOTA, AYOBATANG.COM- Bupati Batang Wihaji, menyatakan penentuan lokasi Islamic Center di eks-pangkalan truk Banyuputih merupakan hasil kesepakatan para tokoh organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Kabupaten Batang. 

Ia menceritakan, awalnya Pemkab mempersiapkan tiga alternatif yang menjadi lokasi Islamic Center.

Dari tiga lokasi tersebut, semunya tanah milik Pemkab yakni di Kelurahan Kauman tepatnya di Jalan Tentara Pelajar Kecamatan Batang, di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar yang tanahnya dikelola Perusda dan di eks-pangakalan truk Desa/Kecamatan Banyuputih.

“Dalam penentuan lokasi kita membuat tim yang terdiri dari Pemkab dan Ormas Islam, MUI yang diawali dengan survei lokasi” katanya. 

Setelah melalukan survei, lanjut Wihaji, tim menentukan lokasi berdasarkan musyawarah yang menyepakati berada di eks-pangkalan truk Banyuputih. 

“Penentuan lokasi memang hasil kesepakatan dari Ormas Islam, atas dasar itu, kita menyepakati lokasi di eks pangkalan truk,” kata Wihaji, saat ditemui kantornya Jumat, (19/3/2021).

Hal tersebut dibenarkan oleh Sekertaris Forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Indonesia Kabupaten Batang, Farid Asror yang ikut dalam penentuan dan survei lokasi. 

“Memang Pemkab menawarkan 3 lokasi Pembangunan Islamic Center, pertama di Kauman Batang, Tumbrep Bandar dan Banyuptih. Sesuai kesepakatan para ulama memutuskan di eks-pangkalan truk Banyuputih,” jelasnya.

Pemilihan tersebut didasari letak geografis berada di tengah di wilayah Kabupaten Batang untuk mendekatkan dari berbagai kecamatan dan luasnya memenuhi syarat yakni hampir 2 hektare dan di pinggir Jalan Pantura.

Ia pun mengatakan kalau parkiran truk di pangkalan Banyuputih tidak seramai zaman dulu, sehingga keputusan itu tepat karena aksesnya dekat exit tol Kandeman dan Weleri.

“Terus terang saja kita harus lebih baik dengan masa – masa yang lalu, karena pangkalan truk Banyuputih terjadi penyimpangan. SK Bupati Pak Joko bagaimana, sekarang prakteknya warung jual kopi dan makan tinggal berapa biji, malah sekarang marak jualan yang melanggar syariat Islam dan Perda,” katanya.

Editor: Dwi Ariadi

Tags

Terkini

X