BATANG, AYOBATANG.COM - Desa Pesantren, Blado, Batang memiliki inovasi baru dalam menjalankan roda perekonomian mereka. Wilayah tersebut mendirikan Kafe Catra Pesantren yang diinisiasi warga desa, dengan menggunakan dana BUMDes.
Kepala Desa Pesantren, Sukirno mengatkan, saat ini pihaknya masih melaksanakan uji coba pengoperasionalan kafe tersebut. Dalam melaksanakan kegiatan ekonomi di kafe tersebut, pihaknya juga akan mematuhi instruksi yang ditetapkan oleh Pemkab.
"Catra Kopi ini kami bangun lewat Dana Desa dalam tiga tahap dengan total anggaran sekitar Rp 100 juta. Alhamdulillah sekarang sudah mulai dioperasikan. Dan kami uji coba selama 10 hari. Dalam masa ini tentunya kami juga tetap mematuhi instruksi pemkab terkait PPKM, untuk meminimalisir Covid-19. Seperti dengan pembatasan jam operasional dan juga pelaksanaan 3M," tandasnya.
AYO BACA : Sulawesi Barat Tunda Vaksinasi Anticovid-19 Karena Gempa
Bupati Batang, Wihaji mengatakan, meski kini wilayah Jawa-Bali sedang meberapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terhitung 11-25 Januari, pihaknya masih memberikan kelonggaran warga untuk melakukan kegiatan ekonomi. Dengan catatan, pelaku ekonimi wajib menerapkan 3M, serta mematuhi jam operasional yang ditetapkan selama PPKM.
"Pemkab mempersilahkan pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya. Tapi tentunya tetap dengan melakukan protokol kesehatan dan tentunya jangan berkerumun. Harus melakukan pembatasan pengunjung. Pokoknya jangan buka sampai malam-malam," ujar Wihaji saat inspeksi mendadak di kafe tersebut beberapa waktu lalu.
Dalam kondisi wabah covid-19, kata dia, banyak masyarakat yang mulai bangkit berwirausaha seperti kafe. Kehadiran Catra Kopi yang merupakan inisiasi Pemerintah Desa Pesantren, melalui Bumdes mulai ramai dikunjungi, meski belum dibuka secara resmi.
"Kami sangat apresiasi, karena pemerintah desanya sangat inovatif dalam memanfaatkan dana desa yang diperoleh. Tentunya diharapkan dengan dikelola Bumdes, Catra Kopi ini bisa bermanfaat untuk perekonomian masyarakat. Apalagi letaknya dekat akses wisata Curug Genting dan pemandangan alamnya yang apik," pungkas Wihaji.
AYO BACA : Meski Kunjungan Wisatawan Merosot, PAD Wisata Kabupaten Batang Terpenuhi