BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kabupaten Batang optimistis dapat hadirkan data berkualitas yang bisa diakses publik sebagai bentuk keterbukaan Pemerintah Daerah.
Saat ini pun Diskominfo tengah menyiapkan data tersinegi yang berkualitas dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melalui program Satu Data.
Hal itu disampaikan Kepala Diskominfo Kabupaten Batang, Triossy Juniarto usai kegiatan sosialisasi Perbup Satu Data Indonesia di Aula Kantor Bupati, Kamis 23 Juni 2022.
Baca Juga: Fraksi PDI P DPRD Batang Pertanyakan Perubahan HGU PT Segayung Jadi HGB Kawasan Industri BIP
"Penggalian data sudah kami lakukan sejak 2018. Dan Perbup Satu Data Indonesia tingkat Kabupaten Batang diterbitkan di tahun ini. Oleh karena itu sosialisasikan," kata Triossy Juniarto.
Data tersebut disediakan pemerintah untuk kepentingan umum yang banyak dimanfaatkan oleh instansi kepemerintahan. Namun, masyarakat umum bisa ikut melihat dan memanfaatkan data yang digali oleh dinas-dinas sebagai produsennya.
"Targetnya dalam open data, kami sudah mencapai 7 ribu data set. Jumlah itu akan berkurang karena tehnik yang berbeda. Dulu semua data masuk. Sekarang kami mencari data yang berkualitas. Tidak banyak-banyakan data masuk," ucapnya.
Baca Juga: Kantor Bea Cukai Tegal dan KADIN Batang Siap Bantu Ekspansi Pasar Ekspor Produk UMKM
Menurutnya, Satu Data merupakan hasil kolaborasi dan sinergitas antar instansi yang selama ini data yang dimiliki antardinas atau instansi berbeda-beda.
"Misalkan data kemiskinan dari Dinas Sosial bisa berbeda dengan data milik Bapelitbang. Melalui Satu Data ini, kita bisa menyinkronkan. Data mana yang harus dipakai," terangnya.
Sementara itu, Eddy Prawoto, Kepala BPS Kabupaten Batang menjelaskan bahwa pihaknya merupakan pembina data. Sementara pihak Diskominfo Kabupaten Batang merupakan wali data, dan produsen datanya adalah para OPD. Melalui data berkualitas, masyarakat akan melek terhadap wilayahnya itu memiliki kemajuan atau tidak.
Baca Juga: Duta CBP Rupiah BI Tegal Beberkan Cara Perlakukan Uang Kertas dengan Baik
"Data ini akan berkembang, tidak hanya data prioritas. Tapi ada data-data yang tentu dibutuhkan masyarakat. Misalnya setelah dibangun oleh pimpinan daerah atau pusat berhasil atau tidak programnya. Seperti data kemiskinan. Masyarakat luas bisa melihat data secara pasti," tandasnya.
Artikel Terkait
Antisipasi Kebocoran Retribusi dan Pajak Daerah, DPPKAD Batang Terapkan Ini
Banjir Rob Kembali Melanda Batang, Empat Kecamatan Terdampak
Batang Raih Pengaharagaan TP2DD Terkomunikatif dari BI, Pj Bupati Lani Dwi Rejeki Sampaikan Ini
Sambut Hari Bhayangkara ke-76, Polres Batang Bersihkan Mushala hingga Bagikan Paket Sembako
Sempat Viral Lee Minho Nikahi Perempuan Batang, Ibu Mempelai Wanita Ceritakan Awal Mula Perkenalan Anaknya
GOR Abirawa Belum Bisa Dipakai, Disparpora Batang Butuh Rp550 Juta
KPU Batang Lakukan Pemutakhiran DPD, Ditemukan 17.383 Data Tak Valid