BATANG, AYOBATANG.GOM -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang mengembangkan wisata sejarah peradaban di desa Silurah, kecamatan Wonotunggal. Pembangunan tersebut guna memenuhi target wisatawan mancanegara (Wisman) di tahun 2022.
Taman sejarah peradaban yang direncanakan menggunakan uang APBD dinamai Taman Syailendra.
Bupati Batang Wihaji mengatakan, pembangunan Taman Syailendra merupakan bagian dari Visit Batang 2022.
"Taman syailendra akan menjadi daya tarik ke luar negeri karena itu sifatnya sejarah dan alamiah. Saya kira itu yang menarik bagi wisman," kata Wihaji, Sabtu 25 September 2021.
Ia mengakui bahwa seharusnya target kunjungan wisatawan pada 2022 sudah dari mancanegara. Namun karena pandemi Covid-19 program tersebut terhambat.
"Tapi karena pandemi Covid-19, program itu jadi tertatih-tatih. Tapi saya yakin suatu saat bisa berjalan," katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinparpora) kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso mengatakan bahwa pembangunantaman Syailendra berada di desa Silurah, kecamatan Wonotunggal.
Pihaknya akan membangun taman Syailendra di lahan milik PT Perhutani.
"Kami sudah negosiasi dan diperbolehkan untuk membangun wisata sejarah. Kami juga bekerjasama dengan balai arkeologi Yogyakarta," jelasnya.
Wahyu menjelaskan bahwa isi taman Syailendra adalah replika-replika prasasti yang ada di Kabupaten Batang.
Kabupaten Batang terkenal dengan berbagai peninggalan zaman kejayaan Syailendra dari dari kurun akhir abad ke-7 atau awal abad ke-8 masehi.
Beberapa prasasti wangsa Syailendra antara lain prasasti Sejomerto dan Patung Ganesha.
"Untuk pembangunan taman terdiri atas dua tahap. Tahap pertama tahun ini, pihaknya menganggarkan Rp 1 miliar. Kemudian tahap II, tahun depan, Rp 1 miliar," jelasnya.
Wahyu menambahkan pembangunan taman itu menunjukkan bahwa di kabupaten Batang terdapat peradaban sejak zaman Syailendra.