PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM– Tiga mayat laki-laki ditemukan warga di sungai Sengkarang, Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Kamis (19/01/2023).
Mayat tersebut diduga merupakan warga yang kabur saat dilakukan penggerebekan arena judi sabung ayam yang berada tak jauh dari sungai oleh petugas kepolisian.
Dua mayat tersebut diantaranya diketahui sebagai warga Kabupaten Batang, dan satu warga Pekalongan.
Mayat pertama ditemukan tersangkut batu besar di Sungai Sengkarang, Kamis (19/1/2023) pagi. Laki-laki berkaos abu-abu lengan panjang dan celana pendek warna krem itu diketahui sebagai Didik Maryoko (35), Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.
Selang beberapa jam kemudian atau sekira pukul 12.30 Wib, mayat kedua kembali ditemukan warga mengambang di aliran Sungai Sengkarang sekitar 50 meter dari lokasi penemuan pertama.
Berdasarkan data dari petugas, mayat kedua tersebut diketahui sebagai Setyo Meinarno (38), warga Dukuh Lingkungan Bandungan Kulon, Kelurahan Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Sedangkan untuk mayat ketiga yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan, ditemukan sekitar pukul 17.00 Wib sekitar 1,6 kilometer dari lokasi penemuan mayat kedua, masuk wilayah Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.
Korban diketahui adalah Eko Novi Saputro (31) warga Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Batang.
Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria ketika dikonfirmasi membenarkan ada tiga mayat ditemukan di Sungai Sengkarang.
Ketiganya diduga merasa panik saat melihat mobil polisi yang akan menggerebek arena judi sabung ayam. Mereka akhirnya lari sekuat tenaga tanpa mengenal medan.
“Akibatnya, mereka kelelahan dan diduga tenggelam di sungai. Untuk jarak lokasi sabung ayam dengan sungai sebenarnya jauh, sekitar 2 km hingga 2,5 km. Mungkin mereka takut saat melihat mobil polisi datang langsung lari sekuat tenaga tanpa mengenal medan di sana,” bener Kapolres pada awak media kemarin.
Menurut Kapolres lokasi sekitar sungai medannya bebatuan, dan ada tanaman perdu yang tingginya lebih dari manusia. “Itu banyak pula tanaman berdurinya. Sehingga kelelahan dan tenggelam di sungai,” kata dia.
Meskipun diakuinya sungai itu tidak terlalu dalam. Titik paling dalam sekitar 1,5 meter. Namun rata-rata kedalamannya sekitar 50 cm. “Namun kemungkinan karena terlalu capek sehingga hal itu terjadi,” tandas Kapolres.
Artikel Terkait
Tawuran Antar Geng Satu Remaja Tewas, 14 Anggota Geng Motor Jadi Tersangka
Puluhan Nelayan Batang Demo Tolak PNBP 10 Persen di Kantor Bupati, Begini Pesannya
Aktivitas Gunung Api Dieng Naik Level II, Pemkab Batang Siapkan Empat Titik Evakuasi
Meriah! 5.000 Bikers Honda GL Pro Adakan Satu Dekade Anniversary di Pekalongan
Rekrutmen Tenaga Kerja KIT Batang Dibuka Tahun Ini, PKS Minta Jemput Bola Warga Lokal
Ratusan Kades di Batang Gerudug DPR RI Tuntut Perpanjangan Jabatan Masuk Prolegnas 2023
Tiga Kali Lelang, Destinasi Kuliner BTP Terancam Mangkrak
Lestarikan Varietas Pisang Tanduk, Kodim Sulat Lahan Tidur Tanami 2.000 Bibit
Korban Sodomi Bertambah Jadi 22 Anak, Tersangka Pelatih Rebana di Batang Terancam Hukuman Kebiri
Aktivitas Gunung Dieng Naik Level Waspada, Destinasi Tol Khayangan Pranten Masih Bisa Dikunjungi Wisatawan