Dokter Hewan Beberkan Penyebab Kematian Macan yang Ditemukan Warga Talun Pekalongan

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Mancan kumbang yang ditemukan warga Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan tidak bisa terselamatkan setelah 24 jam menjalani perawatan di Safari Beach Jateng.

Satwa yang baru memiliki kelaian genetika itu saat ditemukan sangat lemas, dehidrasi berat, tidak bisa bangun dan hanya bisa mengaung.

Macan itu kemudian dievakuasi ke Safari Beach Jateng untuk menjalani perawatan.

Baca Juga: Hujan Deras Semalaman, Kota Pekalongan Kembali Dilanda Banjir hingga Setinggi 80 Sentimeter

Kondisi macan kumbang berumur dua tahun tersebut sempat membaik pada Minggu pagi.

Macan itu bisa bangun, berdiri, dan memutar di dalam kandang. Ia juga sempat melahap tikus putih dan daging ayam.

"Pada, Minggu 26 Februari 2023, macan itu tiba-tiba mengalami penurunan kondisi. Dokter hewan dan tim medis Safari Beach telah berupaya semaksimal mungkin memberikan pertolongan medis, namun satwa macan kumbang tetap tidak bisa terselamatkan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Jateng Heru Sunarto saat konferensi Pers di Safari Beach Jateng, Rabu 1 Maret 2023.

Sementara itu, dokter hewan Winanda Risdaryanto dari Taman Safari Indonesia mengatakan macam mengalami infeksi, peradangan jaringan, kekurangan protein dan luka yang membusuk berbelatung di badannya.

Baca Juga: Satlantas Polres Pekalongan Kota Tindak 2.821 Pelanggararan, Terbanyak di Exit Setono

"Saat kita lakuian medical check up ditemukan luka di bagian pipi, di jari kukunya juga ada luka. Di tubuh satwa juga ada banyak sekali belatung di kuku-kukunya. Lukanya diperkirakan sudah cukup lama, sekitar satu minggu," katanya

Winanda juga menduka luka yang ada pada tubuh macan ini kemungkinan berasal dari hewan liar lain saat macan berburu mangsa atau pun hewan sejenisnya.

"Pemberian infus terus dilakukan, pengobatan terus dilakukan tapi kondisinya tidak bisa selamat. Satwa itu ada kelainan genetik, macan hanya memiliki satu ginjal," terangnya.