BATANG, AYOSEMARANG.COM-Puluhan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang melakukan demonstrasi menolak kebijakan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) di depan Kantor Bupati Batang.
Penolakan kebijakan menteri KKP dimpin langsung oleh Ketua DPC HNSI Kabupaten Batang Teguh Tarmujo di depan Kantor Bupati Batang.
Para demontran juga membawa spanduk tuntutan yang menolak enam kebijakan yang dipasaang di pintu gerbang Pendopo Kantor Bupati Batang, Senin 16 Januari 2022.
Enam poin tuntutanya di antaranya menolak pemberlakukan Penerimaan Negera Bukan Pajak (PNPB) pasca produksi 10%, menolak pemberlakukan denda sanksi administrasi 1.000%, pemberlakukan kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT).
"Hari ini kita tidak demo Bupati, tapi Kementrian Kelautan. Ada enam poin yang kami tuntut,"kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)Kabupaten Batang, Teguh Tarmudjo.
Ia menyebut kebijakan yang meresahkan para nelayan yaitu penerapan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk hasil tangkapan yang mencapai 10 persen. Baginya, angka itu tidak masuk akal
Jika diterapkan, maka saat turun dari kapal, nelayan langsung dipotong 10 persen. Padahal setiap kali melaut, nelayan membutuhkan banyak biaya untuk perbekalan.
"Misalnya, jika pendapatan Rp 100 juta, lalu dipotong 10 persen artinya Rp 10 juta. Belum retribusi. Lalu, sekitar Rp 60 juta untuk perbekalan. Habislah," ucapnya.
Para nelayan juga menolak sanksi denda administrasi 1.000 persen, menolak pemberlakuan kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT).
Penambahan dua Wilayah Pengelolaan perikanan (WPP 711 dan 712) untuk kapal alat tangkap jaring tarik berkantong ukuran di atas 100 GT dan penambahan WPP 713 untuk kapal alat tangkap Jaring Tarik Berkantong.
Teguh juga menyebut meminta harga bbm untuk industri khusus nelayan di bawah Rp 10 ribu per liter. Atau kuota bbm subsidi ditambah.
"Kalau masih ditolak, kami akan turun ke jalan terus," ucapnya.
Artikel Terkait
Yamaha Bantu Korban Banjir Meteseh Semarang dengan Servis Motor Gratis
Ditagih Pakai Invoice Fiktif, Agen Kapal Laporkan Direktur Pengelola Pelabuhan Khusus PLTU Batang
Prihatin Banyak Lulusan Mengganggur, SMK Peternakan Lembah Hijau Batang Cetak Siswa Jadi Pengusaha
70 Jabatan Struktural Eselon II dan III Kosong, Pj Bupati Batang Belum Berani Melantik: Harus Melalui. . .
Pencarian Bibit Atlet Angkat Besi, Kepala Lapas Batang Mulai Napi hingga Pelajar
Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Satlantas Polres Batang Dilengkapi Pocadi
Bantuan Logistik BNPB 500 Paket Sembako, Tak Sebanding Warga Terdampak Bencana di Batang Sebanyak 17.821 Jiwa
Korban Terdampak Bencana 17.821 Jiwa, Ini Alasan Batang Tak Ditetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
OMG Kolaborasi Kembangkan Bumdes di Krenseng Batang
Tawuran Antar Geng Satu Remaja Tewas, 14 Anggota Geng Motor Jadi Tersangka