Terus Merosot, Galangan Kapal di Batang dari 60 Menjadi 17 Pelaku Usaha yang Bertahan

- Jumat, 2 Juni 2023 | 18:32 WIB
Sejumlah tukang beraktivitas menyelesaikan kapal di Galangan kapal Kabupaten Batang.  (Muslihun)
Sejumlah tukang beraktivitas menyelesaikan kapal di Galangan kapal Kabupaten Batang. (Muslihun)

AYOBATANG.COM - Industri galangan kapal di Batang, memang pernah berjaya pada era 2011, bahkan menjadi salah satu sentra galangan kapal terbaik dan terbesar di Indonesia.

Namun berjalannya waktu,kondisi industri galangan kapal kayu kini kian meredup.

Dari pantauan AyoBatang.com, aktivitas pembuatan kapal di Desa Klidang Lor dan Klidang Wetan Kecamatan Batang berkurang dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak) dari 60 galangan kapal saat ini hanya 17 pelaku usaha pembuatan kapal yang masih bertahan.

Baca Juga: Warga Dukuh Sulur Batang Kreatif: Membayar PBB dengan Sampah, Inspirasi untuk Kampung Lain Nih!

"Memang untuk galangan kapal di Kabupaten Batang saat ini kondisinya sudah semakin berkurang, dari data kami saat ini ada 17, pada masa jaya-jayanya itu ada sekitar 60 galangan kapal," kata Kepala Dinas Kalutan Perikanan dan Peternakan Batang, Windu Suradji, Jumat 2 Juni 2023.

Menurutnya, salah satu faktor yang membuat sejumlah galangan kapal menutup operasi karena semakin sepi permintaan. Dan sangat terasa sekali ketika ada pandemi Covid-19.

"Dampak Covid-19 kemarin memang cukup berpengaruh besar bagi mereka, juga perhitungan pembuatan kapal dan keuntungan omzet sekarang agak mengalami penurunan, untuk produksi saat ini setiap galangan kapal menghasilkan 4 unit pertahun itu sudah cukup lumayan, kalau dulu bisa lebih banyak," ujarnya.

Industri galangan kapal di Kabupaten Batang pun termasuk salah satu pembuat kapal dengan kualitas terbaik.

Baca Juga: Pemandu Karaoke di Batang Tewas Dianiaya, Pelaku Sudah Diamankan

"Keistimewaan galangan kapal di Batang , kapalnya awet bisa melaut beberapa tahun, pengerjaannya juga sangat teliti," tandasnya.

Kepala Tukang Galangan Kapal Nelayan Pantura Jaya, Tarsono mengungkapkan, galangan kapan yang di kerjakannya berada alur sungai Sambong.

Industri Galangan Kapal Nelayan Pantura Jaya saat ini tengah mengerjakan permintaan 4 kapal. Yaitu jenis kapal cakalang, kursin, cumi dan cantrang.

"Kayu yang digunakan adalah kayu bengkirai dan laban dari Kalimantan. Setiap kapal memiliki waktu pengerjaan berbeda, kapal jenis cakalang misalnya kapal 160 GT itu membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 1,5 tahun hingga 2 tahun yang dikerjakan oleh 20 orang," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Icep Abdul Azis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X