AYOBATANG.COM - Pemerintah Kabupaten Batang bersama stakeholder terus berupa mengurangi dan mencegah anak lahir stunting.
Sebagai langkah upayanya, Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang dan Kantor Kemenag Batang bekerjasama memantau penerapan aplikasi Elektronik Siap Nikah, Siap Hamil (Elsimil), melalui peran para penghulu di tiap desa ujung tombak.
Aplikasi tersebut digunakan untuk mengetahui kesehatan dan kesiapan fisik para Calon pengantin (Catin).
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Marak Terjadi, Ketua DPRD Batang: Kita Kawal Sampai Diproses Pengadilan
"Aplikasi itu pemanfaatan di lingkungan masyarakat masih belum maksimal, maka harus ada peran para penghulu untuk menyosialisasikan dan memantau penerapannya," Pelaksana tugas (Plt) Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (K3) DP3AP2KB Batang Sutoyo, Sabtu, 20 Mei 2023.
Ia menyatakan, Aplikasi itu difokuskan untuk para calon pengantin perempuan karena sebagai langkah persiapan sebelum melahirkan.
"Penggunaannya sangat mudah karena dapat diunduh di playstore, didampingi penghulu setempat," ungkapnya.
Ia juga menyebut dalam aplikasi itu dapat terlihat indikatornya, seperti kadar hemoglobin kurang dari 12 gram/dl dan lingkar lengan atas yang kurang dari 23,5 sentimeter.
Baca Juga: Tembus Pasar Ekspor, Melati Gringsing Batang Dijual hingga Rp1 Juta
"Kalau indikatornya sesuai dikhawatirkan si ibu akan berisiko melahirkan bayi dengan kondisi stunting," jelasnya
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Batang Sodikin mengatakan, peran serta penghulu nantinya akan turun langsung ke lembaga pendidikan untuk menyosialisasikan pencegahan pernikahan dini.
“Kami sadarkan mereka bahwa usia pernikahan yang sesuai undang-undang yakni 19 tahun. Tapi realita di masyarakat banyak orang tua yang menikahkan anaknya di usia 16-18 tahun,” terangnya.
KUA tidak dapat menolak karena Catin sudah mendapatkan izin dari Pengadilan Agama. Mayoritas alasan pernikahan dini terjadi karena Catin telah hamil di luar nikah.
“Lewat program Penghulu Mengajar materi yang ditekankan tentang pemanfaatan teknologi informasi digital secara tepat guna karena salah satu penyebab pernikahan dini yakni kurangnya kontrol terhadap kemajuan teknologi,” ujar dia.
Artikel Terkait
Jaga Eksistensi Seni Budaya Lokal, GMC Jateng Helat Pagelaran Ebeg di Banyumas
Hanya Satu Parpol yang Tak Ajukan Bacaleg di Batang, 588 Bacaleg Sudah Daftar KPU
Prihatin Nasib Korban Pencabulan di Batang, Mensos Risma Turun Tangan
Risma Datangi Korban Pencabulan, Pj Bupati Batang: Mensos Berikan Bantuan dan Motivasi
Intip Harga OTR Honda Rebel di Jateng, Punya Varian Warna Baru yang Makin Eksklusif
Jaga Lingkungan, Anggota TNI dan Polisi Tanam 1000 Bibit Mangrove di Pantai Sicepit Batang
Batang Mendapat Tambahan Kuota Haji, Pelunasan 51 Calhaj Diperpanjang hingga 19 Mei
Jembatan KKO Dibongkar, Tanpa Jembatan Darurat Warga dan Pelajar Nekat Naik Perahu
Dosen Unisula Dapat Dukungan Ratusan Petani Desa Simbang Desa Maju sebagai Calon Bupati Batang di Pilkada 2024
Disdikbud Batang Lakukan Tes Psikologi Guru untuk Mencegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Sekolah
Bawaslu Batang Ajak Masyarakat Jadi Pengawas Partisipatif Awasi Netralitas Kades di Pemilu 2024
Ketua PC GP Ansor Batang Pastikan Ansor Netral di Pemilu 2024
Tembus Pasar Ekspor, Melati Gringsing Batang Dijual hingga Rp1 Juta
Habiskan Rp1 Miliar, Sultan Asal Batang Lebarkan Jalan Pakai Uang Pribadi
Terdampak Banjir Rob, Warga Pekalongan Diminta Waspada
Marak Kasus Pelecehan Seksual, Pj Bupati Batang Pastikan Tindak Tegas Pelakunya
Skuad Teknisi Honda Siap Adu Keterampilan di Asia Oceania
Mengispirasi Generasi Muda, SMPN 2 Bandar Merayakan Dies Natalis dengan Festival Seni Budaya yang Mengesankan
Kasus Kekerasan Seksual Marak Terjadi, Ketua DPRD Batang: Kita Kawal Sampai Diproses Pengadilan
Modal Awal Rp 5 Juta dari CSR PT BPI, Kini KSP Berkah Jaya Desa Ponowareng Punya Aset Rp 3 Miliar