Prihatin Nasib Korban Pencabulan di Batang, Mensos Risma Turun Tangan

- Senin, 15 Mei 2023 | 19:25 WIB
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini saat diwawancarai para awak media, usai memberikan motivasi dan bantuan kepada para korban pencabulan di Aula Gayeng Kampus Dracik, Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang, Jawa Tengah, Senin 15 Mei 2023. (Dok)
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini saat diwawancarai para awak media, usai memberikan motivasi dan bantuan kepada para korban pencabulan di Aula Gayeng Kampus Dracik, Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang, Jawa Tengah, Senin 15 Mei 2023. (Dok)

BATANG, AYOBATANG.COM - Prihatin dengan banyaknya jumlah kasus asusila pencabulan di Kabupaten Batang, dengan korban rata-rata anak di bawah umur, Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini secara khusus memberikan motivasi dan bantuan kepada para korban pencabulan di Aula Rumah Makan Gayeng Kampus Dracik, Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang, Jawa Tengah, Senin 15 Mei 2023.

Kedatangan Tri Rismaharini memang cukup di rahasiakan, ia tiba di Batang pukul 15.30 dan pulang pukul 17.30 WIB dan langsung menemui anak dengan disabilitas ganda korban rudapksa tukang cukur.

"Kami sebenarnya sangat respons sekali ketika mendengar informasi dari beberapa berita. Respons cepat kami dengan para korban menurunkan para staf. Dan hari ini kita melakukan evaluasi hasil pendamping para korban," kata Tri Rismaharini.

Baca Juga: Hanya Satu Parpol yang Tak Ajukan Bacaleg di Batang, 588 Bacaleg Sudah Daftar KPU

Dari hasil evaluasi tadi kata Dia, ada beberapa para korban yang harus ditangan ini secara khusus. Para orang tua dan keluarga korban juga turut diberikan penguatan psikososial dan edukasi pendampingan terhadap anak.

"Tadi kita dengan Bu Pj Bupati, Pak Kapolres dan Pak Dandim sepakat menangani secara khusus anak-anak ini,"ungkapnya.

Risma juga menyebutkan ada beberapa korban yang sudah dewasa, saat korban ditanya butuh apa? Maka akan dibantu untuk meneruskan kelangsungan hidup mereka.

"Mereka itu butuh apa? Kita bantu alat usaha. Ada yang belum dibantu karena ada yang belum ngomong. Tapi kita bantu alat usaha mereka agar bisa menyongsong melangsungkan kehidupannya. Sambil kita terapi, karena ada beberapa yang harus kita terapi," ungkapnya.

Baca Juga: Jaga Eksistensi Seni Budaya Lokal, GMC Jateng Helat Pagelaran Ebeg di Banyumas

Mensos Tri Rismaharini secara tertutup juga melakukan dialog dengan 13 korban asusila pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji, Tahyat (45) warga Desa Kedung Malang Kecamatan Wonotunggal.

"Ya, macem-macem yang diceritakan para korban. Gimana perasaanmu? Ada yang marah, ada yang benci-benci. Lah, trauma itu yang harus dihilangkan supaya mereka kembali normal dan maksimal dalam berpikirnya," katanya.

Oleh karena itu, Lanjut Risma, akan ada psikolog yang akan mendampingi beberapa korban pencabulan. Mereka pun sudah mulai cerita yang menjadi kebutuhan untuk melanjutkan hidupnya.

"Bantuannya macam-macam, ad yang sudah kita berikan berupa mesin jahit, karena mereka bekerja di konveksi dan ingin buka sendiri. Dan alat-alat sudah kita siapkan," tukasnya.

Risma juga menyatakan kasus pencabulan yang terus menerus muncul sulit diantisipasi. Karena mengontrol kegiatan masyarakat di bawah.

Halaman:

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X