Jadi yang Tertinggi Penggunaan QRIS di Eks Keresidenan Pekalongan, Kepala BI Tegal Apresiasi Pemkab Batang

- Minggu, 19 Maret 2023 | 17:36 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Muhammad Taufik Amrozi.  (Muslihun kontributor Batang)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Muhammad Taufik Amrozi. (Muslihun kontributor Batang)

BATANG, AYOBATANG.COM - Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Kabupaten Batang menjadi nomor satu di Eks Keresidenan Pekalongan yang menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Sarana transaksi digital dari Bank Indonesia itu, totalnya tercatat ada sekitar 83,5 ribu penguna Qris yang tersebar di seluruh wilayah Batang.

Hal itu disampikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Muhammad Taufik Amrozi saat diwawancarai Sabtu 19 Maret 2023 malam.

Baca Juga: Terasvara Wadah Ajang Ekspresi Seniman Lokal, PJ Bupati Batang: DKD Gugah Daya Tarik Wisatawan

BI Tegal menaungi tujuh wilayah di eks Keresidenan Pekalongan. Mulai Brebes, Kabuparen Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang.

"Batang menjadi yang paling banyak juga nilai transaksinya pada bulan Januari 2023. Mencapai Rp 17,7 miliar di eks Keresidenan Pekalongan dari total Rp 63,7 miliar," katanya.

Muhammad Taufik Amrozi menyebutkan, tingginya pengguna QRIS di Batang tidak lepas dari peran Pemkab Batang dan perbankan milik BUMN yang masif melakukan sosialisasi kepada pedagang pasar dan masyarakat. Sehingga mampu memanfaatkan layanan pembayaran non tunai.

Perlu diketahui, lima pasar tradisional yang memanfaatkan dan menggunkan QRIS yaitu pasar Subah, Limpung, Tersono, Bandar dan Batang. Beberapa alasan yang membuat masyarakat tertarik menggunakan layanan digital ini adalah kepraktisannya dan mengurangi resiko membawa uang banyak di keramaian.

Baca Juga: Batang Drumband Fest Pukau Penonton, Pj Bupati Batang Minta Jadi Agenda Tahunan

Sedangkan jumlah pengguna terbanyak ke dua adalah Kota Tegal dengan 81,3 merchant. Nilai transaksinya mencapai Rp 12,5 miliar. Jumlah seluruh merchant Qris di eks Keresidenan Pekalongan mencapai 325,5 ribu pengguna.

Adapun nilai transaksi tersedikit berada di Kabupaten Pekalongan dengan nilai Rp 5,33 miliar.

"Saya harap pengguna QRIS akan terus bertambah. Pasar-pasar tradisional lain dan kegiatan ekonomi lainnya bisa ikut memanfaatkan layanan cashless ini. Karena digitalisasi bisa mempercepat ekonomi di Indonesia," tegasnya.

Taufik juga menyebutkan, meskipun kebutuhan cashless melalui QRIS semakin banyak. Namun tidak mengurangi kebutuhan transaksi tunai di lebaran Idul Fitri tahun 2023. Sehingga BI Tegal memyiapkan kebutuhan uang baru mencapai Rp 5,4 triliun.

Baca Juga: Banyak Masyarakat Tertipu Ilegal Trading karena Kurangnya Pemahaman Investasi Berjangka, Ini Cara Mengatasinya

Halaman:

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X