BATANG, AYOBATANG.COM - Puluhan pelajar dari tingkat SD dan SMP di Kabupaten Batang menunjukkan kebolehan menari untuk menjadi yang terbaik di ajang festival tari tradisional yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Batang.
Selain dalam rangka memperingati HUT Ke-57 Kabupaten Batang, festival tari tersebut juga sebagai upaya nguri-nguri dan melestarikan seni budaya.
Ajang lomba tari tersebut diiikuti oleh 27 tim dari berbagai SD di wilayah Kabupaten Batang, setiap tim ada 5 orang penari. Adapun kategori SMP ada 20 tim.
Baca Juga: Gandeng Komunitas, Bacabup Toni Triyanto Tebar Ratusan Benih Ikan di Rawa Prumpung Kandeman
“Pada hari ini, Minggu (12/3/2023) khusus untuk tingkat SD yang dilombakan wajib membawakan tari Batik Gringsing. Senin (13/3/2023) untuk kategori SMP yang dilombakan wajib membawakan dua tari yakni Batik Gringsing dan tari Simo Gringsing,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang Affy Kusmoyorini, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Batang, Minggu 12 Maret 2023.
Ia juga mengatakan lomba tari tingkat SD dan SMP ini dibalut dengan festival tari tradisional. Para peserta wajib membawakan tari batik Gringsing dan tari Simo Gringsing.
"Jurinya kebetulan pencipta tari batik Gringsing dari sanggar Greget Semarang yang bernama Yoyok Bambang Priyambodo," jelasnya.
Affy menyebutkan, bahwa memilih tarian Batik Gringsing dan Simo Gringsing sebagai ajang edukasi kepada generasi muda memperkenalkan budaya asli Kabupaten Batang. Tari tersebut para guru-guru seni sudah mendapat pembinaan dan sudah diajarkan ilmunya ke siswa-siswinya.
"Tarian ini juga pada tahun 2022 sudah ada pembinaan seni dasar tarian Batik Gringsing dan Simo Gringsing yang diberikan kepada guru-guru seni SD dan SMP. Lomba ini sebagi implementasinya melestarikan budaya," katanya.
Pencipta sekaligis juri Tari Batik Grongsing, Yoyok Bambang Priyambodo menjelaskan bahwa, kedua tari tradisional yang dilombakan berasal dari cerita rakyat. Dan itu ditunjukkan dengan artefak yang menjadi kekayaan intelektual milik Kabupaten Batang.
“Menurut cerita rakyat, Ki Ageng Gringsing bisa berubah jadi Simo atau harimau dan berdasarkan sejarah di Kabupaten Batang ada arca Sri Vasudara Asinjang Angagem Batik Gringsing, dari dua peristiwa itu muncullah kedua tari tradisional itu,” terangnya.
Yoyok juga mengatakan, Tari Batik Gringsing dan Tari Simo Gringsing menambah khazanah budaya di Kabupaten Batang. Harapannya tari itu menjadi ikon untuk menarik orang berkunjung di Kabuparen Batang. Sehingga tidak hanya sebagai tempat singgah bagi pengemudi yang mengarah ke Jawa Barat maupun Jawa Timur tapi Batang sebagai tempat kunjungan karema memilik seni budaya dan kota industri.
Baca Juga: Pupuk Jiwa Kebersamaan dan Toleransi, IGTKI dan HIMPAUDI Gelar Lomba Estafet
Artikel Terkait
Dua Warga Kota Tegal Dibekuk saat Transaksi Sabu di Kota Pekalongan, Ini Modusnya
Evaluasi TPID, Pj Bupati Batang Sebut Operasi Pasar Kurang Efektif Kendalikan Inflasi, Ini Penyebabnya
LPP Radio Abirawa FM Batang Latih Public Speaking Pelajar, Kepala SMKN 1 Kandeman: Siswa Kurang Pede
Jumat Berkah, Pengurus Cabang Sapma Pemuda Pancasila Kabupaten Batang Bersih-bersih Masjid
Caleg Tak Perlu ke PN, Surat Keterangan Tidak Pernah Dijatuhi Pidana Bisa Dilayani di Mal Pelayanan Publik
Respons Keluhan Warga Soal Jalan Berlubang, Srikandi Ganjar Jateng Berikan Bantuan Pasir Uruk
Plt Kepala Disdikbud Batang Imbau IGTKI dan HIMPAUDI Tak Ajak Peserta Didik Piknik di Luar Batang